Bahaya Motor Baru!

Di hari ke enam belas awal tahun ini sudah muncul beberapa penampakan sepeda motor terbaru dari beberapa pabrikan. Dengan bermacam cara produk baru itu disuguhkan ke pasar negeri ini, mulai dari desain, fitur, dan atau sedikit poles sana juga di sini. Tidak lupa juga diberi warna-warna nan rupawan serta cara penjualan yang berbeda guna mendapat “celah”.

Menyenangkan sebenarnya melihat produk-produk baru ini diluncurkan. Bahkan sempat saya tergiur untuk mengganti Honda New Megapro saya -yang belum setahun- dengan salah satu produk baru ini. Saya pikir Suzuki GW250 adalah pilihan menarik. Namun beberapa saat kemudian saya terpikir betapa berbahayanya hal yang seperti saya alami ini. Sebabnya adalah karena saya menyimpulkan bahwa kita (saya) adalah orang yang cenderung sangat konsumtif, jadi kemungkinan membeli produk baru akan cukup tinggi. Padahal sepeda motor yang saya miliki belum berumur setahun sejak saya membelinya dan masih sangat layak digunakan.

Bro/sis yang sudah malang melintang di jagad sepeda motor mungkin dapat berbagi soal fenomena ini.

Dari sisi pribadi tentu ini adalah pemborosan dan menguras pendapatan atau tabungan yang mungkin dapat digunakan untuk hal lain. Dari sisi kepentingan umum menurut saya ini juga tidak baik, masyarakat tergiur membeli produk baru -> butuh uang lebih -> uang kurang -> utang/korupsi/atau cari uang dengan tidak halal. Misalnya seperti itu.

Anak-anak paruh baya tentu adalah segmen yang mudah dipengaruhi untuk membeli produk baru ini. Bagi bro/sis yang sudah mempunyai buntut semoga anaknya tidak selalu merengek untuk membeli jika ada produk baru hanya karena produknya terlihat menarik atau gengsi (begitu pula bro dan sis) πŸ™‚

Dalam banyak aspek pasti juga terjadi hal seperti ini, namun karena ini tentang sepeda motor maka saya katakan: Bahaya Motor Baru!

Tulisan ini tentu tidak akan populer bagi pabrikan hehehe.

Tagged , , , , ,

4 thoughts on “Bahaya Motor Baru!

  1. bapakeValen says:

    disinyalir banyak yg sruntulan..
    waspada karena jalanan makin penuh..

Leave a comment